Competitif Advantage


Analisa Persaingan Pesaing Utama dan Produk Pengganti



Bisnis Proses Penjualan


Variasi Bisnis


Value Chain Diferensiasi


Strategi Bisnis Unit Diferensiasi

Diferensiasi adalah mengambil pelanggan sebagai titik perhatian utama. Strategi ini menitik beratkan pada membangun presepsi pembeli akan keunggulan kualitas, desai produk, teknologi, jaringan distribusi, image berat, bahan atau pelayanan.

PT Kereta Api Indonesia (Persero), kedepan disingkat KAI, dalam menciptakan inovasi teknologi informasi dan jasa produk telah memberikan manfaat bagi pengguna jasa kereta-api, terutama upaya KAI dalam meningkatkan kualitas pelayanan. KAI akan terus melanjutkan pembangunan dan pengembangan jalur dan layanan KAI, sehingga merubah wajah kereta api Indonesia menjadi moda transportasi yang nyaman, aman, tepat waktu, dan modern.
  • Persyaratan untuk strategi ini adalah:
  • Ketrampilan dan sumberdaya umum yang diperlukan, 
  • Kemampuan pemasaran yang kuat
  • Bakat yang kreatif
  • Kemampuan yang kuat dalam riset dasar
  • Reputasi korporat untuk kepemimpinan mutu dan teknologi
  • Strategi yang lama dalam industri atau gabungan yang unit dari keterampilan yang di ambil dari usaha-usaha yang lain
  • Selain itu, KAI memiliki berbagai keunggulan kompetitif dalam membangun konektivitas
  • Koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan produk, dan pemasaran.Terkait inovasi, teknologi informasi yang dilakukan, tahap integrasi sistem layanan TI dengan fokus utama meningkatkan kualitas layanan menjadi lebih baik. Fokus integrasi yang dilakukan adalah Implementasi Mesin Cetak Tiket Mandiri, Alikasi KAI Acess, E-parking, dan E-gate.


Analisis IFAS DAN EFAS di PT Kereta Api Indonesia


A.           Matriks IFAS (Internal Factors Analysist Summary)
No.
Faktor Strategis Internal
Bobot
Peringkat
Terbobot
Strength (Kekuatan)
1.
Alat transportasi handal yang mempunyai jalur sendiri
0,20
4
0,80
2.
Memiliki pelayanan yang baik
0,07
2
0,14
3.
Sumber daya manusia yang handal
0,06
3
0,18
4.
Hemat energy
0,14
4
0,56
5.
Diduking pemerintah melalui bantuan PSO dan citra baik perusahaan
0,05
2
0,10

0,52

1,78
Weakness (Kelemahan)
1.
Kecepatan maksimum KA hanya 90km/jam
0,15
3
0,45
2.
Jalur tidak steril / terbuka
0,05
2
0,10
3.
Sinyal masih manual /kuno
0,09
3
0,27
4.
Jumlah armada yang kurang
0,11
2
0,22
5.
Suku cadang masih impor tidak bisa memproduksi sendiri
0,08
1
0,08

0,48

1,12
Total
1,00

2,90

B.            Matriks EFAS (Eksternal Factors Analysist Summary)
No.
Faktor Strategis Eksternal
Bobot
Peringkat
Terbobot
Opprtunities (Peluang)
1.
Angkutan barang makin tinggi
0,10
3
0,30
2.
Angkutan penumpang meningkat
0,11
4
0,44
3.
Potensi pendapatan non angktan makin tinggi
0,08
2
0,16
4.
Pembangunan jaringan rel meluas  
0,12
2
0,24
5.
Operator kereta cepat, LRT dan MRT
0,15
4
0,60


0,56

1,74
Threats (Ancaman)
1.
Pembangunan TOL yang meluas seluruh daerah
0,09
2
0,18
2.
Tumbuhnya harga low cost carrier pesawat terbang sehingga persaingan harga kompetitif
0,10
3
0,30
3.
Pelemahan nilai tukar rupiah sehingga membebani keuangan perusahaan
0,08
2
0,16
4.
Sulitnya pembebasan asset non angkutan karena bertentangan dengan warga
0,11
2
0,22
5.
Wacana masuknya badan usaha swasta sebagai operator kereta api
0,06
3
0,18


0,44

1,04
Total
1,00

2,78








C.           Matriks SFAS (Strategic Factors Analysis Summary)
No.
Faktor Stategis Kunci
Bobot
Peringkat
Terbobot
Durasi
Pendek
Menengah
Panjang
1.
Alat transportasi handal yang mempunyai jalur sendiri
0,20
4
0,80


X
2.
Hemat energy
0,14
4
0,56


X
3.
Kecepatan maksimum KA hanya 90km/jam
0,15
3
0,45

X

4.
Sinyal masih kuno
0,09
3
0,27

X

5.
Angkutan penumpang meningkat
0,11
4
0,44


X
6.
Sebagai operator kereta cepat MRT dan LRT
0,15
4
0,60


X
7.
Tumbuhnya harga low cost carrier pesawat terbang sehingga persaingan harga kompetitif
0,10
3
0,30
X


8.
Wacana masuknya pihak badan usaha swasta sebagai operator KA
0,06
3
0,18
X


Total
1,00

3,60


ANALISIS KUADRAN
Dari analisis SFAS diatas diperoleh skor yang cukup tinggi yaitu sebesar 3,60, dari hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PT.Kereta api indonesia (Persero) telah merumuskan strategi yang tepat selama perusahaan berdiri karena masih mampu menjadi pemimpin pasar. Dari skor yang cukup tinggi tersebut maka PT.Kereta api indonesia (Persero) saat ini memiliki kesempatan yang cukup baik untuk dapat mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dalam memanfaatkan peluang yang ada, mengatasi apa yang menjadi kelemahan internal, serta dapat mengantisipasi ancaman-ancaman yang sedang atau yang akan dihadapinya untuk dapat lebih kuat ditengah persaingan yang semakin ketat.
Analisis SWOT adalah analisis mengenai kondisi internal perusahaan (IFAS) dan eksternal perusahaan (EFAS) yang selanjutnya akan dijadikan dasar dalam merancang suatu strategi perusahaan untuk mengatasi kelemahan yang ada,menghadapi ancaman baik yang sedang dihadapi maupun yang akan dihadapi, serta mempergunakan peluang yang ada dengan baik yang dilakukan melalui pengoptimalan kekuatan yang telah dimiliki oleh PT. Kereta api indonesia (Persero) dalam menghadapi persaingan.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada matriks evaluasi internal dan matriks evaluasi eksternal didapatkan besaran nilai dari masing-masing matriks tersebut, yang kemudian menjadi masukan untuk analisa kuadran.
Nilai Matriks Evaluasi Internal = Total Kekuatan – Total Kelemahan
                                                    = 1,78 – 1,12
                                        = 0,66
Nilai Matriks Evaluasi Eksternal = Total Peluang – Total Ancaman
                                           = 1,74 – 1,04
                                           = 0,70
Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan atau dikenal dengan analisis kuadran yaitu kerangka empat kuadran yang menunjukan empat pilihan strategi, dan strategi manakah yang paling sesuai untuk dipilih oleh suatu organisasi atau perusahaan tertentu